by

Meskipun Dihukum Pinalti, Marquez Masih Tercepat di GP Amerika

Marc Marquez membuktikan dirinya memanglah raja GP Amerika. Bahkan sanksi penurunan posisi start tak bisa menahan laju pebalap asal Spanyol tersebut untuk merebut gelar juara yang keenam beruntun di Circuit of the Americas (COTA), Austin, Texas, Amerika Serikat, Senin (23/4/2018) dini hari WIB.

Jadi yang tercepat pada kualifikasi namun harus mengawali lomba dari posisi keempat sebagai hukuman atas kecerobohannyamenghalangi Maverick Vinales, pebalap tim Repsol Honda ini hanya butuh setengah putaran untuk maju ke posisi terdepan dan tak teradang hingga finis.

Marquez menyelesaikan lomba dalam waktu 41:52,002, unggul 3,560 detik atas pebalap Yamaha, Vinales, yang menunjukkan betapa Honda RC213V yang dipacunya tampil prima pada balapan tersebut.

Andrea Iannone finis ketiga, yang menjadi podium perdananya sejak pindah dari Ducati ke Suzuki Ecstar pada tahun lalu.

Kemenangan Marquez membawanya naik ke peringkat kedua klasemen pebalap dengan 45 poin. Pebalap asal Spanyol tersebut hanya tertinggal 1 poin dari pemuncak klasemen, Andrea Dovizioso, pebalap tim Ducati yang finis ke-5 di COTA.

Vinales juga naik ke peringkat ketiga klasemen dengan 41 poin dari tiga balapan yang telah berlangsung musim ini.

Cal Crutchlow dari LCR Honda, pemimpin klasemen pebalap sebelum GP Amerika dimulai, jatuh pada tikungan akhir putaran ke-8. Ia bangkit dan meneruskan lomba, tetapi gagal menambah poin setelah hanya finis di posisi ke-19.

Todos juntos somos más fuertes!! VICTORIA!!
All together we are stronger! VICTORY!! #Big6 #AmericasGPpic.twitter.com/wIHPBPOmGu

Baca juga:  Penjualan Tiket Menurun, Malaysia Stop Siarkan F1, Fokus ke MotoGP

— Marc Márquez (@marcmarquez93) April 22, 2018

Usai balapan, Marquez menyatakan kunci kemenangannya adalah strategi untuk langsung menekan begitu balapan dimulai.

“Bagi saya, itulah strateginya. Start, tekan, itulah,” kata pebalap asal Spanyol yang berusia 25 tahun tersebut. “Saya tak percaya diri untuk bertarung, jadi saya menekan sejak awal dan mencoba membuka jarak.”

Motivasi lain yang membuatnya tak terlalu memikirkan hukuman yang diterima usai kualifikasi pada Sabtu (21/4) adalah hasrat untuk memperpanjang rekor kemenangannya di Austin.

“Hari ini saya amat fokus karena saya ingin tetap sempurna di sini di Austin. Saya pikir belum pernah sebelumnya saya mengalami balapan seperti tadi, menekan kuat sejak putaran pertama,” ujar Marquez, yang mengaku sebenarnya tengah dalam kondisi kurang sehat sejak babak kualifikasi.

Ini adalah kemenangan pertama Marquez dalam tiga GP yang telah berlangsung musim ini. Ia finis kedua pada GP pembuka di Qatar dan hanya menempati peringkat ke-18 di Argentina.

Oleh karena itu, menurut pebalap kelahiran 17 Februari 1993 tersebut, target berikutnya adalah mencapai konsistensi dan performa yang baik pada rangkaian GP di Eropa, yang diawali dari Jerez, Spanyol, pada 6 Mei.

“Saya bahagia dengan hasil ini dan kembali bersaing di kejuaraan ini, tetapi kita akan ke Eropa, di mana kami harus konsisten. Pasalnya, lihatlah siapa yang memimpin klasemen: Dovi, pebalap paling konsisten!” tegas Marquez.

Baca juga:  Tips Belajar Teknik Jatuh ala Pembalap MotoGP

Dani Pedrosa, rekan setim Marquez yang baru saja menjalani operasi untuk menyembuhkan pergelangan tangannya yang patah, berhasil finis di peringkat ke-7.

Sementara itu, Maverick Vinales menyatakan puas dengan finis kedua di GP Amerika dan yakin performa Yamaha YZR-M1 yang dipacunya sudah semakin sempurna. Oleh karena itu Vinales yakin bisa mendapat hasil yang lebih baik di Jerez nanti.

“Saya tak sabar untuk berlomba di Jerez. Itu adalah sebuah lintasan yang cocok sekali dengan motor kami. Sekarang adalah saatnya untuk memperbaiki diri, memperbaiki beberapa masalah pada motor dan mencoba melangkah ke jenjang berikutnya,” tutur Vinales dalam situs resmiMotoGP.

Rekan setim Vinales, Valentino Rossi, hanya finis keempat pada balapan tersebut. Ia mengaku terganggu oleh masalah pada ban depan yang tidak bekerja dengan baik pada cuaca panas. Walau demikian Rossi puas dengan performa timnya yang bisa terus berada dalam lima besar sepanjang akhir pekan GP di COTA.

Sama seperti rekan setimnya, fokus Rossi kini telah beralih kepada GP selanjutnya di Jerez. Legenda hidup dari Italia itu sudah delapan kali menjadi juara di Jerez dalam beberapa kelas berbeda.

“Putaran selanjutnya berlangsung di Eropa 10 hari lagi. Situasi di Eropa berbeda. Tahun lalu kami menderita, jadi tahun ini amat penting bagi kami untuk lebih kompetitif,” tegas Rossi.