by

Pedrosa Sebut Sisi Positif-Negatif Marquez

Dani Pedrosa dan Marc Marquez - ist
Dani Pedrosa dan Marc Marquez – ist

Dani Pedrosa mengungkapkan sisi positif dan negatif memiliki Marc Marquez sebagai teman setim. Dia mengakui bahwa Marquez memang sulit dikalahkan.

Pedrosa mulai bertandem dengan Marquez di Honda Repsol pada 2013. Saat itu, Marquez ditunjuk menggantikan Casey Stoner, yang memutuskan pensiun dini.

Marquez membuat kejutan dengan tampil sensasional yang puncaknya meraih gelar juara dunia di musim perdananya di MotoGP. Sampai kini, pembalap berusia 24 tahun itu secara konsisten menjadi favorit juara dan telah mengantongi dua titel juara tambahan di 2014 dan 2016.

BACA JUGA:
Aturan MotoGP Diperketat, ada apa?
Pedrosa Isyaratkan Tinggalkan Honda, Ada Apa?

Baca juga:  Kualifikasi MotoGP Austria, Marquez Pole, Duo Ducati Mengancam

Di musim ini pun, Marquez berpotensi meraih gelar keempatnya setelah memuncaki klasemen dengan keunggulan 16 nilai dari rival terdekatnya, Andrea Dovizioso (Ducati). Lain halnya, di sisi lain Pedrosa kesulitan bersaing dengan pembalap-pembalap top sejak finish kedua di 2012.

“Dia sangat kompetitif dan sangat ambisius, dia ialah sebuah acuan,” jawab Pedrosa kepada Autosport.

“Negatifnya ialah serupa (dengan positif), karena Anda harus bertarung melawan dia dan terkadang sangat sulit. Tetapi terlepas dari hal itu, aku menyukai kompetisi dan aku tidak pernah keberatan memiliki seseorang yang cepat di sisi lain garasi.”

Baca juga:  Di Usia 23, ini Dia Pencapaian Rossi VS Marquez

[BACA JUGA: KLASEMEN MOTOGP]

Selain Marquez, Dovizioso yang pernah menjadi bekas teman setim Pedrosa turut dipuji. Di musim ini, pembalap Italia itu muncul sebagai kandidat serius juara, menyaingi Marquez.

“Sudah jelas bahwa Andrea telah mengejutkan kita semua di musim ini. Dia sudah melakukan pekerjaannya dan kita melihat apa yang dia kerjakan,” ucap Pedrosa.

“Sudah jelas, jika Ducati akan menjadi sebuah motor yang berbeda mungkin dia tidak akan mencapai hasil-hasil ini. Di momen ini, bagus Ducati dan Dovizioso layak mendapatkan pengakuan yang serupa.”