by

Gasly Geram Traktor “LIAR” di Suzuka Membahayakan Nyawanya

Jakarta (ArenaBalap) – Pembalap Prancis Pierre Gasly di Grand Prix Jepang, Ahad, dibuat geram setelah traktor melintas di atas lintasan Suzuka, lintasan di mana Jules Bianchi meninggal dunia karena kecelakaan fatal beberapa tahun silam.Gasly mengatakan dia bisa saja terbunuh karena menabrak kendaraan berat itu, yang diturunkan ke trek buat mengevakuasi kendaraan roda empat Ferrari Charles Leclerc yang menabrak pagar pembatas saat lap pembuka ketika kondisi hujan.

Bendera merah dikibarkan pada lap ketiga dan balapan harus restart satu waktu berselang meski hujan tetap turun.

Bianchi mengalami kecelakaan fatal di Suzuka pada Oktober 2014 ketika dia menabrak traktor crane yang sedang mengevakuasi kendaraan roda empat pembalap lain.

Sang pembalap Prancis menjalani operasi dan sempat koma, tapi tak bisa sembuh dan meninggal dunia pada Juli 2015.

Gasly start GP Jepang dari jalur pit dan masuk ke trek di urutan paling akhir dengan jarak pandang yang buruk karena semburan air dari para pembalap di depan.

Sainz melintir di tikungan 12 dan menabrak pagar.

Dampaknya, Gasly menabrak pecahan papan iklan yang menempel di depan mobilnya, menghalangi pandangan ke depan.

“Saya bisa saja terbunuh,” ucap sang pembalap AlphaTauri lewat radio. “Ini keterlaluan, Apa yang terjadi? Saya tak yakin ini.”

Gasly tak bisa melihat kemana dia melaju dan harus kembali ke garasi.

“Kita kehilangan Jules delapan tahun lalu dalam kondisi serupa, dengan sebuah crane di lintasan di gravel,” ucap Gasly setelah kejuaraan.

“Saya tidak paham bagaimana delapan tahun berselang, dalam kondisi serupa, kita menyaksikan crane lagi. Tidak hanya di gravel tetapi di jalur balapan!

Pembalap McLaren Lando Norris lewat Twitter menyoroti insiden tersebut dan terkenang dengan Bianchi.

“Bagaimana itu bisa terjadi?” cuit Norris. “Kita kehilangan nyawa dalam situasi yang serupa beberapa tahun lalu. Kami membahayakan nyawa kami, khususnya dalam kondisi seperti ini.”

FIA menyatakan akan menginvestigasi kejadian itu setelah kejuaraan.

Gasly juga di bawah penelusuran masalah karena diduga melanggar batas kecepatan saat bendera merah berkibar, karena harus kembali ke pit buat menyingkirkan papan iklan yang tertambat di hidung mobilnya sebelum kembali ke trek dan memacu mobilnya agar tidak tertinggal dari rombongan yang sedang dipandu Safety Car, demikian AFP.

Bos tim Red Bull Christian Horner mengatakan insiden itu tak bisa diterima.

“Kita kehilangan Jules Bianchi di sini delapan tahun silam dan itu seharusnya tidak pernah terjadi,” ucap Horner dilansir Sky Sport.

“Harus ada penelusuran masalah menyeluruh terkait kenapa ada kendaraan evakuasi di lintasan.”

Pembalap Red Bull Max Verstappen memenangi GP Jepang dan mengunci gelar juara dunia setelah Charles Leclerc terkena penalti lima detik karena mengambil keuntungan dengan keluar trek saat dia melebar di chicane terakhir lap penutup.

Leclerc turun ke P3 dan Sergio Perez naik satu posisi membantu Red Bull mengamankan finish 1-2 di Suzuka.