Jakarta (ArenaBalap) – Pembalap Red Bull Racing Max Verstappen diharapkan bisa mengunci gelar juara dunia Formula 1 di Grand Prix (GP) Jepang, Ahad (9/10) setelah pada balapan sebelumnya di Singapura hanya finish ke tujuh atau meraih enam nilai.Max Verstappen sebagaimana dilansir dari laman resmi kejuaraan Selasa, kokoh di puncak klasemen dengan 341 nilai atau selisih 104 nilai dengan Charles Leclerc dari Ferrari yang berada di posisi dua dan selisih 106 dengan teman satu timnya, Sergio Perez.
Hasil duet pembalap Red Bull Racing di GP Singapura ini mendapatkan perhatian penuh dari salah satu pendukung tim, Kendaraan roda empat™ Lubricants yang diwakili Market Development Director PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (PT EMLI) Sri Adinegara.
“Max Verstappen sudah berusaha menunjukkan performanya. Ini ialah kemenangan yang tertunda. Pastinya dia akan lebih fokus buat hadapi balapan di Jepang dan petik gelar Juara Dunia Formula 1 2022 di sana,” ucap Sri Adinegara.
Pada balapan di Singapura, Max Verstappen mengawali balapan di posisi delapan. Posisi tersebut jelas kurang menguntungkan apalagi balapan berlangsung di lintasan jalan raya. Dan memang terbukti dia hanya dengan finish keenam.
Teman satu timnya, Sergio Perez bisa menjadi yang terbaik pada balapan jalan raya malam hari itu disusul dua pembalap Ferrari yaitu Charles Leclerc di posisi dua dan Carlos Sainz di tempat ketiga.
Pembalap Belanda ini mengakui kalau harus menjalani balapan dengan sulit karena banyak kendala yang dihadapi sehingga banyak kehilangan posisi. Namun dirinya tetap berusaha keras sampai bisa meraih nilai.
“Setidaknya bagus buat mendapatkan beberapa nilai tetapi bukan itu tujuan kami di sini (GP Singapura). Waktunya buat fokus pada Jepang,” ucap Max Verstappen dalam keterangan tim.
Dengan tambahan enam nilai dari GP Singapura, Max Verstappen hanya membutuhkan kemenangan di GP Jepang buat bisa menjadi juara dunia ajang balapan jet darat secara beruntun.
Kalau itu terjadi, Max Verstappen akan menjadi pembalap ketiga setelah Michael Schumacher (2001 dan 2004) dan Sebastian Vettel (2011) yang bisa meraih gelar saat musim masih menyisakan empat balapan.