by

Perburuan gelar MotoGP semakin ketat, Bagnaia tak ingin gegabah

Jakarta (ArenaBalap) – Pembalap Italia Francesco Bagnaia akan membalap dengan “cerdas” ketika perburuan gelar juara dunia MotoGP semakin intens menuju Phillip Island di Australia, akhir pekan ini, di saat juara dunia Fabio Quartararo didera rentetan hasil buruk.Quartararo menjadi kandidat terkuat buat merebut satu lagi mahkota juara dunia pada awal musim ini, sebelum Bagnaia bangkit pada paruh kedua musim dengan memenangi empat balapan secara beruntun dan melontarkannya ke peringkat dua klasemen.

Yang lebih parah lagi, sang pembalap Prancis membawa pulang hanya delapan nilai dari tiga balapan terakhir di mana Bagnaia mengamankan 36 nilai.

Dampaknya, klasemen pembalap semakin ketat menuju tiga balapan penutup musim setelah Bagnaia naik podium di Thailand dan Quartararo finish di luar zona nilai.

Setelah 17 balapan, lima pembalap teratas di klasemen saat ini terpisahkan hanya 40 nilai, dengan 75 nilai maksimal diperebutkan sampai akhir musim.

Quartararo masih memegang puncak klasemen, tapi Bagnaia kini berjarak hanya dua nilai dari sang pembalap Yamaha.

Pembalap Aprilia Aleix Espargaro berjarak 20 nilai di tempat ketiga, diikuti Enea Bastianini dari tim Gresini (39) dan Jack Miller dari Ducati (40).

Baca juga:  Red Bull Racing diharapkan terus bersinar di Formula 1 musim 2023

 

Bagnaia sebelumnya sungkan membicarakan target menjadi juara dunia, tapi kali ini dia mulai fokus mengincar hal itu.

“Tentunya akan semakin intens,” ucap Bagnaia dilansir AFP jelang GP Australia, Rabu.

“Pada tiga balapan terakhir, saya harus benar-benar cerdas dan pintar dalam segala situasi karena saya kira potensi kami sangat tinggi tapi saya tidak boleh membuat kesalahan seperti yang saya lakukan di Jepang atau sebelum jeda musim panas.

“Jadi, harus cerdas, mencoba memahami semua situasi.”

Lain halnya, Yamaha mengaku heran dengan hasil balapan basah di Thailand di mana Quartararo hanya bisa finish P17. Bos tim Yamaha Massimo Meregalli mengatakan kasus yang mereka alami “sangat tidak jelas”.

Tetapi, test pembalap Yamaha Cal Crutchlow, yang mendapat tugas menggantikan Andrea Dovizioso yang pensiun di tim RNF Yamaha, berkutat dengan kasus tekanan ban depan di Thailand dan mengatakan kepada awak media bahwa Quartararo, yang belum pernah menang lagi sejak balapan di Jerman pada Juni, kelihatannya mendapati kasus serupa.

Baca juga:  Jelang MotoGP Ceko, Marquez Bisa Menang Lagi di Brno?

“Fabio menikung serupa persis dengan cara saya menikung, tapi tidak dapat melibas tikungan. Kemudian dia lambat di tikungan, jadi ketika membuka gas dia tidak punya grip akhir juga,” ucap Crutchlow.

 

Quartararo dengan segera meninggalkan garasi Yamaha menyusul hasil mengecewakan di Thailand itu.

Dia mengaku tidak tahu kenapa sangat kesulitan membawa Yamaha M1 di lintasan basah Buriram.

“Kami akan menginvestigasi hal itu lebih lanjut agar lebih bagus di masa depan. Kami akan mencoba kembali lebih kuat di Australia.”

Kubu Ducati juga didukung penampilan Jack Miller yang sedang gemilang, mencetak paling banyak nilai dari tiga balapan beruntun sebelumnya, yakni ketika finish P5 di Aragon, menang di Jepang dan P2 di Thailand.

Setelah panen nilai, Miller kembali diperhitungkan dalam perebutan gelar musim ini menuju balapan di kampung halamannya, Australia, meski dia bakal hengkang ke KTM musim depan.

“Jalan masih panjang, tapi kami akan tetap berusaha buat itu,” ucap MIller. “Jika sudah jalannya, pasti akan terjadi.”